Integumen,sisik pada ikan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem
integumen adalah sistem organ yang
memdedakan, memisahkan, melindungi dan mengimformasikan hewan terhadap
lingkungan sekitarnya. Sistem ini sering kali merupakan bagian sistem organ
terbesar yang mencakup kulit, sisik dan kelenjar. Kata ini nerasal dari bahasa
latin ‘’ integumentum” yang berati “penutup”.
Kulit
adalah lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan yang terdapat dibagian
luar yang menutupi dan melindungi bagian tubuh. Kulit merupakan organ paling
luas permukaan yang membungkus seluruh bagian tubuh luar sehingga kulit sebagai
pelindung tubuh dari bahaya bahan kimia.
Sisik
pada ikan mempunyai 5 tipe yaitu placoid, ganoid, cosmoid, anoid dan cyloid. Ikan
yang mempunyai tipe sisik yang berbeda maka ikan tersebut dapat dikatakan
mempunyai habitat yang berbeda.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan
dari praktikum ini yaitu sebagai berikut:
1. Memahami
arti dan fungsi dari sistem integumen.
2. Mampu
mendeskripsikan lapisan – lapisan kulit pada ikan.
3. Mampu
mendeskripsikan jenis sisik pada ikan.
4. Mampu
memahami organ cahaya, organ listrik, dan pewarnaan pada ikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kulit merupakan
organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus daging
dan organ – organ didalamnya. Kulit memiliki fungsi melindungi bagian tubuh
dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini
terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis seperti respirasi dan pengaturan
suhu serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar
ultra violet matahari (Syarifuddin, 2006).
Ikan yaitu
makhluk vertebrata yang berdarah dingin, bernafasan dengan insang, dan bergerak
dengan sirip yang hidup di perairan. Dari semua spesies, ikan memiliki bentuk tubuh yang berbeda – beda sehinga ikan
dapat digolongkan dedalam beberapa bagian. Meskipun ikan memiliki bentuk tubuh
yang bervariasi namun ikan mempunyai pola dasar yang sama yaitu kepala, bdan
dan ekor (Rohardjo, 2011).
Kulit tersusun
atas tiga lapisan yaitu epidermis (lapisan luar kulit), dermis (lapisan dalam)
dan hipodermis (jaringan ikat dibawah kulit). Epidermis yang merupakan berada
dilapisan terluar terdiri atas strotum komeum, strotum lusidium, stortum
granulosum, dan strotum germinatium. Strotum korneum tersusun dari sel – sel yang
tidak berinti dan mengandung pigmen melanin. Strotum germinatium tersusun atas
sel – sel yang selalu membentuk sel – sel baru keluar (Evelyn, 2002).
Salah satu
alat perlindungan ikan adalah sisik dimana sisik ikan tersebut melindungi tubuh
ikan dari luar. Ikan nila berbentuk bulat dan simular, sehingga permukaan
pergerakan ikan nila mempermudah pergerakannya. Sisik ikan nila membantu
mengatur suhu tubuh ikan melalui sirkulat yang dimilikinya (Suyanto, 1994).
Sistem
integumen pada semua makhuk merupakan bagian tubuh yang berhubungan langsung
dengan lingkungan luar tempat makhluk hidup tersebut berada. Terdapat sejumlah
organ atau struktur dengan fungsi yang beraneka ragam pada jenis makhluk hidup
(Arifuddin, R. 2011).
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu dan
tempat dilakukannya praktikum ini yaitu pada tanggal 07 november 2014 pada
pukul 16.00 WIB – sampai dengan selasai. Praktikum ini dilakukan dilaboratorium
terpadu Fakultas Kelautan Dan Perikanan Universitas Syiah Kuala.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan
bahan yang digunakan pad saat praktikum ini yaitu sebagai berikut:
No
|
Alat dan Bahan
|
Jumlah
|
1
|
Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
|
1
|
2
|
Mikroskop
|
1
|
3
|
Kaca preparat dan
cover glass
|
1
|
4
|
Pinset
|
1
|
5
|
Buku gambar
|
1
|
6
|
Telenan/nampan
|
1
|
7
|
Tissue
|
1
|
8
|
Alat tulis
|
Secukup nya
|
3.3 Metode Kerja
Metode
kerja dari praktikum ini yaitu sebagai berikut:
1. Diletakkan
ikan pada nampan.
2. Diambil
sisik ikan sample dengan menggunakan pinset pada daerah antara dibawah sirip
dorsal dan linea literalis.
3. Dilap
dengan menggunakan tissue.
4. Diletakkan
sisik diatas kaca preparat dan tutupi dengan menggunakan cover glass dan
diamati dengan mikroskop.
5. Digambarkan
penampakan sisik dan dinyatakan jenisnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sistem
integumen merupakan bagian tubuh yang berhubungan langsung dengan lingkungan
luar. Pada sistem integumen terdapat sejumlah organ atau struktur dengan fungsi
yang beragam, yang termasuk kedalam sistem integumen pada ikan adalah kulit dan
derivat integumen misalnya sisik,
kelenjar dan pewarnaan.
Kulit pada
hewan vertebrata terdiri dari dua bagian yaitu bagian luar (epidermis) dan bagian dalam (dermis). Bagian epidermis
berhubungan langsung dengan lingkungan serta pada bagian epidermis juga
terbentuk warna. Lapisan dermis berada pada bagian dalam, lapisan ini berperan
penting dalam pembentukan sisik pada ikan yang bersisik. Pada lapisan ini
terkandung pembuluh darah, saraf dan jaringan pengikat.
Sisik pada
ikan dapat dibagi menjadi 5 tipe yaitu : sisik placoid. Sisik placoid ini biasanya
ditemukan pada ikan yang bertulang rawan. Misalnya pada ikan hiu dan ikan pari.
Sisik ganoid, sisik ini biasanya sering dijumpai pada ikan holostei ( ikan –
ikan lepedosteus) dan Chondrostei (scaphyrynchus), contohnya ikan aligator. Sisik
cosmoid, sisik ini biasanya ditemukan pada ikan – ikan yang primitif contoh
ikan paru dan ikan arwana. Sisik ctenoid, sisik ini berbentuk seperti sisir,
dan pada bagian posteriornya dilengkapi oleh (ceni’i) gerigi kecil, dan
ditemukan pada ikan teleoste contoh ikan tongkol dan ikan tuna. Yang terakhir
yaitu sisik cyloid, sisik ini tumbuh dengan membentuk lingkaran, dan sering
dijumpai pada ikan teleostei, pertumbuhan sisik ini yaitu bagian atas dan
bawah, sisik yang nampak pada bagian posterior, pada bagian ini juga mengandung
pigmen . sedangkan pada bagian anterior tidak ada pigemen karena tidak adannya
chromatophore. Pada sisik ada titik fokus yang merupakan pusat tempat pertama tumbuhnya
sisik.
DAFTAR PUSTAKA
Evelyn. 2002. Zoologi Umum. Jakarta: Erlangga.
Rahardjo, MF. 2011. Iktiologi.
Departmen Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan. Institut Bogor: Bogor.
Syarifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi .
Jakarta.
Komentar
Posting Komentar