ikhtiologi. mulut dan sungut ikan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mulut
dan sungut pada ikan terletak dibagian anterior (kepala) yang bentuk dan
ukurannya bervariasi sesuai dengan kebiasaan hidup dan lingkungan ikan – ikan itu
berada. Hal tersebut menyebabkan bentuk dan ukuran mulut ikan herbivora tidak
sama dengan bentuk dan ukuran bentuk mulut ikan karnivora.
Ikan
petek merupakan salah satu sumber daya hayati ikan domersal yang hidup didasar
atau dekat dengan dasa perairan. Keberadaan ikan petek (terutama ikan – ikan muda)
sebagai ikan pemakan planktonyang sangat mempengaruhi rantai makanan dalam
ekosistem.
Ikan
petek adalah salah satu mangsa bagi
hewan karnivora, sehingga keberadaan populasi ini diduga berpengaruh
terhadap keberadaan populasi ikan karnivora. Populasi mangsa yang besar umumnya
dapat merangsang pertumbuhan kepadatan populasi pemangsa.
1.2 Tujuan
Praktikum
ini bertujuan untuk mengamati bentuk – bentuk mulut dan sungut pada beberapa
jenis ikan yang sering di jumpai.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mulut
dan sungut pada ikan terdapat pada bagian anterior kepala dengan bentuk dan
posisis bervariasi sesuai dengan kebiasaan hidup dan lingkungan ikan – ikan itu
berada. Sungut pada ikan berfungsi sebagai alat peraba dan pendeteksi dalam
rangka mencari makanan (Manda et al, 2005).
Badan
ikan lele berbentuk memanjang dengan kepala pipih kebawah (depresed). Mulut berada
diujung (terminal) dengan sepasang sungut, nexsal, rahang atas, rahang bawah. Sirip
ekor membundar tidak bergabung dengan sirip anal. Sirip perut juga membundar
dan mempunyai alat pernafasan tambahan yang terdapat dalam rongga insang
(Suyanto, 2007).
Ikan
petek merupakan salah satu sumber hayati domersal, yang hidup didasar laut atau
dekat dengan dasar perairan. Ikan petek adalah salah satu mangsa bagi hewan
karnivora. Keberadaan populasi ini diduga berpengaruh terhadap keberadaan
populasi ikan karnivora (Jobling, 1996).
Ikan –ikan yang mempunyai mulut terminal
dengan ukuran yang sempit dan gigi berbentuk cardiform yang alus merupakan ciri
– ciri dari ikan pemakan plankton (Alamsyah, 1997)
Ikan
petek (cirik) mempunyai bagian dorsal memanjang dan tergolong pada family leiongnathus yang masih berakabat dengan
family carangidae jenis ikan ini
merupakan jenis ikan yang kecil, panjang tubuh tidak lebih dari 15 cm. Badannya
tinggi, dan bentuknya pipih. Daging dari ikan ini tidak begitu banyak (Seotomo,
1997).
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu
dan tempat dilakukannya praktikum ini yaitu pada tanggal 24 oktober 2014 pada
jam 16.00 WIB yang bertempat di labolatorium terpadu fakultas kelautan dan
perikanan universitas syiah kuala.
3.2 Alat dan Bahan
Alat
dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah ikan sample, nampan (tempat
untuk meletakkan ikan), sarung tangan, buku penuntun, tissue, buku gambar dan
peralatan tulis.
3.3. Cara Kerja
Cara
kerja dari praktikum ini yaitu sebagai berikut:
1. Dibuat
klasifiaksi ikan sample.
2. Diambil
ikan sample dan diletakkan diatas nampan.
3. Diamati
bentuk mulut, ukuran mulut, serta posisi sudut mulut dengan bola mata.
4. Diamati
ketebalan bibir dan keadaan bibir, hubungan kedua bibir serta bentuk binir
atas.
5. Diamati
bentuk moncong dari ikan sample.
6. Diamati
sungut, ukuran sungut, dan posisi sungut.
7. Digambarkan
dibuku gambar dan diberikan keterangan nya.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Ikan petek
merupakan yang berbadan amat pipih, bersisik kecil – kecil berkilau,rahang yang
dapat menjulur untuk menghisap makanan. Ikan petek memiliki bentuk mulut yang
protaktil yaitu bentuk mulut yang dapat disembulkan kedepan dan selanjutnya
dapat ditarik kembali seperti semula. Ikan petek juga memiliki ukuran mulut
yang sempit, yaitu apabila mulut ikan tidak dapat dimasukkan jari kelingking. Posis
sudutmulut dengan bola mata yaitu pada ikan petek yaitu satu garis dengan sisi
bawah bola mata.
Bentuk
moncong ikan petek yaitu berbentuk runcing/tajam. Bentuk moncong ikan ini yang
dapat disembulkan kedepan ini mempunyai fungsi yaitu supaya mempermudah ikan
dalam mengambil makanannya apabila makanan dari ikan ini berada di dalam celah –
celah sehinga moncong yang disembulkan dapat mengambil makanan tersebut. Ikan petek
memiliki 4 bagian operculum yaitu:
a. Osoperculum.
b. Ospreoperculum.
c. Ossuperculum.
d. Osinperculum.
Bentuk
mulut pada ikan lele yaitu non protaktil yaitu mulun / moncong yang tidak dapan
disembulkan kedepan. Ikan lele mempunyai ukuran mulut yang lebar, yaitu apabila
mulut ikan dibuka maka celah mulutnya semakin lebar. Posisi sudut mulut dengan
bola mata pada ikan lele yaitu tegak lurus dengan sis depan bola mata atau
didepan bola mata. Ikan lele juga mempunyai bentuk bibir atas yang bergerigi.
Bentuk
moncong dari ikan lele yaitu berbentuk tumpul, serta mempunyai sungut yang
panjangnya hampir mencapai permukaan sirip punggung (dorsal). Posisi sungut
dari ikan lele yaitu disudut bibir atas dan bawah.
Ikan lele
mempunyai sungut 4 pasang dengan jumlah sungut keseluruhannya yaitu 8. Pada bagian
sudut bibir atas terdapan 4 sungut (2 pasang) dan pada bibbir bawah 4 sungut (2
pasang) pada bagian atas terdapat sungut yang bernama maxilar dan naxsal,
maxsilar ini berfungsi untuk peraba sedangkan naxsal berfungsi debagai
kemoreseptor ( pendeteksi zat- zat kimia). Sedangkan pada bagian bawah terdapat
mandi bular yang berfungsi sebgai peraba.
DAFTAR PUSTAK
Alamsyah, 1979. Dasar –Dasar Ikhtiologi. Djambatan. Jakarta.
Jobling, M. 1996. Fish Bionergetic. Chapman and Hall,
London.309 PP.
Manda, et al. 2005. Penuntun Praktikum Ikhtiologi. Fakultas
Perikan Dan Ilmu Kelautan Iniversitas Riau . Pekanbaru.
Suyanto, 2007. Ilmu Pengetahuan Biota Laut. Djambatan.
Jakarta.
Soetomo, 1997. Pembesaran Lele. Jakarta: Penebar Swadaya.
Thanks for info https://bit.ly/2IGJgK3
BalasHapus