identifikasi plankton

BAB I
PENDAHULU

Latar Belakang
                Perairan umum adalah bagian permukaan bumi yang secara permanen atau berkala di genangi oleh udara, baik air telaga, air danau, maupun air laut, mulai dari daerah panjang terendah kearah daratan dan badan udara tersbut terbentuk secara alami maupun buatan, perairan umum tersebut di samping adalah sungai, danau, waduk, rawa, lautan dan genangan air lainnya. Masing - masing habitat mempunyai ciri - ciri tersendiri dan adanya perubahan lingkungan dimana habitat itu tinggal, maka akan menyebabkan jumlah jenis dari organisme kelimpahan yang hidup didalamnya berbeda - beda.
                Plankton adalah mikroorganisme yang ditemui di perairan baik disungai, waduk, danau maupun diperairan payau atau laut. Organisme ini baik dari segi jumlah dan jenisnya sangat banyak. Plankton merupakan salah satu komponen utama dalam sistem mata rantai makanan (foo chain) dan jaringan makanan (food web) mereka menjadi pakan bagi sejumlah konsumen dalam sistem mata rantai makanan dan jaringan makanan. Mikroorganismwe (Plankton) ini dapat bergerak aktif sendiri (Zooplankton), dan ada juga yang plankton yang bisa melakukan asimulasi (fotosintesis) seperti komentar tumbuhan.
1.2 Tujuan Praktikum
                Tujuan dari praktikum ini yaitu sebagai berikut:
1.       Untuk melihat jenis - jenis plankton.
2.       Untuk menambahkan pengetahuan dalam plankton



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
                Dalam bidang perikanan, plankton dijadikan sebagai makanan larva ikan, dilakukan melalui isolasi untuk mendapatkan satu spesies tertentu, misalnya Skelotenema kemudian di budidayakan pada bak - bak terkontrol pada usaha pembibitan ikan untuk keprluan makanan larva ikan. Industri farmasi dan makanan suplemen, fitoplankton yang mempunyai kandungan nutirsi yang tinggi digunakan sebagai makanan bagi penderita gangguan pencernaan dan membutuhkan energi tinggi, contoh produk yang berasal dari jenis Chorella (Nontji, 2008).
                Fito plankton menepati tempat yang terendah sebagai produsen primer. Rantai makanan grazing dilaut di mulai dari fito plankton sebagai produsen dan zooplankton sdebagai konsumen (grazer).  Apabila terjadi kematian baik fitoplankton maupun zooplankton maka akan terjadi mata rantai makanan pertama dalam mata rantai dentritus (dentritus food chain) kedua rantai makanan tersebut menjadi siklus dasar dalam produksi dilaut ( sunarto, 2008).
                Selain adaptasi morfologi beberapa jeis plankton ada juga yang memiliki kandungan minyak yang ringan didalam selnya, hingga akan mengurangi berat jenis nya atau menambah daya apungnya. Minyak ini lebih kecil dari berat air laut merupakan product dari fotosintesis. Viskosisitas air laut juga berpengaruh terhadap penenggelaman plankton ( bergantung bpada suhu dan salinitas ). Sedangkan pola adaptasi secara fisiologi yaitu dengan mengurangi berat lebih: membentuk pelampung – pelampung yang berisis gas, karena kerapatan gas lebih kecil dari pada air, maka terjadi kemampuan mengapung: mengubah hambatan permukaan: mengubah bentuk tubuh: pembentukan macam duri atau tinjolan (kasim dan wanurgayah, 2009).
                Phytiplankton merupakan salah satu komponen penting dalam satu ekosistem karena memiliki kemampuan untuk  menyerap langsung energi matahari melalui proses fotosintesis guna membentuk bahan organik dari bahan – bahan anorganik yang lazim dikenal sebagai produktivitas primer. Phytoplankton mampu membuat ikatan – ikatan organik yang komplek ( glukosa ) dari ikatan – ikatan anorganik sederhana, karbohidrat ( CO2) dan air (H2O). Energi matahari diabsubsi oleh klorofil untuk membantu berlangsungnya reaksi kimia yang terjadi dalam proses fotosintesis tersebut ( Widyarini, 2009).
                Zooplankton memainkan peran penting sebagai pemangsa yang mengontrol populasi phytoplanton dan bakteri. Zooplankton dan mempengaruhi struktur komunitas secara langsung melalui pemangsaan selektif atau secara tidak langsung melalui regenerasi nutrien. Berbagai studi telah menunjukkan penurunan biomassa fitoplankton tergantung dari densitas dan ukuran zooplanktion pemangsa ( Efendi, 2011).




BAB III
METODElOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan tempat  
                Waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini yaitu pada tanggal 9 november 2014 pada pukul 08.00 WIB yang bertempat di ule lhee
3.2 Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut
No
Nama alat dan bahan
Jumlah
1
Planktonet no 10 size 40-80
1
2
Planktonet no 25 size 40
1
3
Ph meter / kertas lakmus
1
4
Rafaktrometer
1
5
Floating rate
1
6
Timba 10 liter
1
7
Botol sample
9
8
Pipet tetes
1
9
Kaca preparat
1
10
Papan skala
1
11
Lugol
1
12
Formalin
1
13
Thermometer
1
14
Sepatu
1
15
Alat tulis
secukupnya
Tabel 3.2.1. alat dan bahan         
3.3 cara kerja
3.3.1. kecepatan arus
                Metode pengukurannya adalah sebagai berikut:
1. diletakkan floating great dipermukaan air.
2. dipegang ujung talinya, dan dibiarkan teromanbang – ambing di permukaan perairansampai pada batas tali
3. dihitung waktunya dengan mengggunakan stopwatch
4. dicatat hasilnya
3.3.2. suhu
Metode pengukuran suhu adalah sebagai berikut:
1. diambil air sample pada stasiun yang telah di tentukan.
2. dikaliberasi terlebih dahulu thermometernya dengan menggunakan aquadest dan kemudian dilap dengan tissue.
3. dimasukkan thermoter kedalam air sample pada stasiun yang telah ditentukan.
4. dilihat dan dicatat hasilnya.
3.3.3. kedalaman
                metode pengukuran kedalaman suatu perairan yaitu sebagai berikut:
1. dimasukkan papan skala kedalam perairan sampai menyentuh dasar perairan.
2. dilihat dan dihitung batas air yang ada pada papan skala.
3. dicatat hasilnya.
3.3.4. salinitas
                Metode untuk pengukuran salinitas/ kadar garam yaitu sebagai berikut:
1. diambil refaktro meter
2. dilakukan kalibrasi dengan menggunakan aquadest dan dilap dengan tissue.
3. diteteskan air sample kerefaktrometer.
4. ditrawang pada cahaya
5. dilihat dan dicatat hasilnya.
3.3.5 pengukuran PH
                Metode pengukuran yang dilakukan untuk pengukuran PH adalah sebagai berikt:
1. diambil sample air pada lokasi praktikum.
2. dicelupkan kertas lakmus universal kedalam air
3. diangklat dan dibiarkan sebentar
4. dococokkan warna nya dengan tinggkatan yang ada pada kertas lakmus.
5. dicatat hasilnya
3.3.6. pengambilan plankton
                Pengambilan Plankton yang terdapat pada suatu perairan dapat dilakukan sebagai berikut:
1. diambil planktonet.
2. diambil air sebanyak 10 pada lokasi praktikum dengan menggunakan timba 10 liter.
3.fdituangkan kedalam palnktonet
4. diambil/dimasukkan air yang ada pada tabung planktonet dan dimasukkan kedalam botol sample untuk diidentifikasi.



BAB IV
PEMBAHASAN
                Plankton merupakan organisme mikroskopik yang pada umumnya hidup melayang – layang didalam air atau mempunyai kemampuaan renang yang sangat lemah sehingga pergerakannya sangat dipengaruhi oleh air. Keanekaragaman suatu kimunitas plankton bisa dinyatakan dengan menggunakan data dari jmlah spesies atau jumlah genus yang ada, distribusi dari biomassa komposisi pigmen atau jumlah dari parameter yang mudah untuk mengukur kondisi alamiah plankton.
                Pengambilan sampel praktikum dilakukan pada jam 08.00 wib diperairan payau ulelhee. Fito plankton menyukai kondisi dipagi hari, karena suhu pada pagi hari belum terlalu panas. Pengambilan dilkaukan pada suhu perairan 29 derajat, salinitasnya yaitu 23,5 ppm dan Phnya yaitu 7.
                Pengambilan sample dilakukan dengan menggunakan planktonet dan dilakukan dengan cara mengambil air sampel dari perairan tersebut sebanyak 10 x pengambilan dengan volumme ember yang digunakan yaitu 10 liter. Air yang diambil tadi kemuduan dituangka/disaring dengan menggunakan planktonet untuk menyaring plankton nya. Setelah disaring kemudian air yang ada dalam tabung penamoungan plantonet dimasukkan kedalam botol sample.
                Pengamatan sampel dilakukan dilaboratorium terpadu fakultas kelautan dan perikanan universitas syiah kualaditemukan jenis spesies nya yaitu sebgai berikut: Euastrum sp. Mougeutia sp, Microcystis, Haslea wawrinta, schematic, ceratium, phacus dan eglena sp sedangkan hasil pengamatan zooplankton yaitu sebagai berikut: Neoproterazaik, daprodinium priscum dan decapoda laufer.
                Berdasarkan data yang diperoleh tersebut dilakukan analisa data mengenai kelimpahan, keanekaragaman, dan dominasi serta keseragaman plankton. Berdasarkan nilai indek keanekaragaman pada perairan ule lhee memiliki keaneka ragaman yang sedang karena nila H ' yang diperoleh yaitu 1,738 untuk phytoplankton dan 1,11 untuk zooplankton.
Berdasarkan nilai indeks kemerataab diperoleh nilai 0,68 untuk fitoplankton dan 1,01 untuk zooplankton. Hal ini menunjukkan bahwa kemeratan jenis plankton di perairan ule lhe tinggi. Sedangkan pada nilai dominasi diperoleh nilai 0,22 untuk fitoplankton dan 0,33 untuk zooplankton. Hal ini menunjukkan bahwa dominasi plankton pada perairan ulelhee dapat dinyatakan tidak ada yang mendominasi karena nilai indeks dominasi hanya melawati nol sedikit.



Komentar

  1. If you're trying hard to lose pounds then you absolutely have to get on this totally brand new custom keto meal plan.

    To create this service, certified nutritionists, personal trainers, and professional chefs have joined together to develop keto meal plans that are useful, painless, economically-efficient, and delicious.

    Since their first launch in early 2019, hundreds of clients have already transformed their body and health with the benefits a great keto meal plan can offer.

    Speaking of benefits: in this link, you'll discover eight scientifically-confirmed ones given by the keto meal plan.

    BalasHapus
  2. 8 Casinos Near Casinos Near Philadelphia, PA - Mapyro
    Find Casinos Near 논산 출장마사지 Philadelphia, PA 화성 출장안마 close to 보령 출장안마 where you want to stay closest 군포 출장안마 to casinos, in the area near me. 안동 출장샵

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer