Udang vannamei

A. Kolam budidaya

 Tambak merupakan suatu perairan yang sengaja dibuat sebagai wadah perairan yang biasanya cenderung dekat dengan pantai dan airnya cenderung payau. kolam budidaya udang vannamei yang digunakan di tambak MNPD CPB Suak berkonstruksi beton yang digunakan menggunakan plastik LDPE (Low Density Poly Ethylene) yang terdiri dari 18 petakan (Modul B) dengan luas total mencapai 1080 m2 dan terbagi atas delapan belas kolam dengan ukuran yang sama yaitu 60 m2. Pada tambak MNPD CPB Suak memiliki 2 buah saluran masuk dengan diameter 2 inci untuk per kolamnya dan 1 buah outlet berdiameter 3 inci, kelemahan dari tambak ini adalah tidak adanya central drain dan pengaturan aerotube yang tidak membuat kotoran menyentral pada bagian outlet yang menyebabkan teraduk dan menyebarnya bahan organik di kolam renang.

B. Kolam tandon

 Tandon melakukan wadah yang digunakan untuk mengisi dan melakukan perawatan air sebelum digunakan untuk proses budidaya. Konstruksi tandon yang ada di MNPD CPB Suak terbuat dari beton, Tandon di MNPD CPB Suak terbagi atas dua jenis yaitu tandon penampungan udara dari filter pasir yang berada di luar ruangan dan tandon perlakuan udara yang terletak di dalam ruangan. Tandon penampungan udara dari sand filter dengan ukuran 10m x 4m x 2m dengan ketebalan dinding tandon 20 cm.

.2.2 Sistem Irigasi

A. Saat persiapan

Sumber air yang digunakan adalah air yang dipompa dari laut yang kemudian dialirkan dengan menggunakan pipa 6 inch yang kemudian disaring menggunakan sand filter dan kemudian dialirkan ke tandon penampungan, dari tandon penampungan dialirkan lgi ke tandon treatment dengan melewati penyaringan waterco yang berisi arang aktif kemudian dialirkan lagi ke tandon treatment yang berada didalam ruangan melalui pipa 6 inch untuk dilakukan sterilisasi. Sterilisasi air pada saat persiapan budidaya yaitu menggunakan kaporit 60% dengan dosis 30 ppm di tandon kemudian dihidupkan kincir selama 4 jam. Hal ini dilakukan untuk membunuh free virus di air, serta membunuh bakteri dan plankton.

B. Saat budidaya

 Sterilisasi air pada saat budidaya sama dengan pada saat persiapan yaitu dilakukan sterilisasi dengan cara menyaring air dengan sand filter dan waterco kemudian disterilisasi dengan menggunakan kaporit 30 ppm selanjutnya dihidupkan kincir selama 3 jam untuk proses pencampuran air dan kaporit agar homogen. Air dapat digunakan setelah 24 jam.

2.1.3 Enginering

A. Sumber energi

 Sumber energi listrik yang utama yang digunakan pada MNPD CPB Suak bersumber dari pembangkit listrik negara (PLN) dan sumber energi listrik cadangan diperoleh dari 2 buah genset dengan kapasitas masing masing 60 KVA dan 10 KVA, untuk ginset 60 KVA biasanya digunakan pada saat umur udang sudah mencapai ≥doc 60 dikarenakan pada umur udang tersebut blower yang digunakan ada 2 unit untuk 1 modul dan digunakan untuk penerangan pada malam hari sedangkan ginset 10 KVA hanya dapat digunakan untuk satu blower, biasanya digunakan pada masa awal penebaran udang. Listrik yang digunakan untuk operasional di MNPD CPB Suak yaitu menggunakan listrik yang telah melewati travo step down untuk menjaga kestabilan arus listrik sehingga tegangan optimum 380V dapat tersalurkan secara berkelanjutan. Jaringan listrik dan pengamanannya menggunakan sistem jaringan yang berlapis seperti Breaker yang memiliki fungsi untuk memproteksi kelebihan beban secara mendadak, Thermal overload yang memiliki fungsi untuk memproteksi kelebihan arus, Grounding untuk pengamanan tegangan listrik, serta ukuran kabel yang disesuaikan dengan arus beban yang dihantarkan.



Komentar

Postingan Populer