BIOPER. MORFOMETRIK

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
                Ikan merupakan hewan air yang memiliki bentuk, ukuran dan warna yang berbeda tergantung dari spesies dan dimana dia hidup atau beradaptasi dengan lingkungan. Ciri pada ikan berbeda – beda yang biasa disebut ciri morfometrik dan meristik. Setiap ikan mempunyai ukuran yang berbeda – beda, tergantung pada umur, jenis kelamin, dan keadaan lingkungan hidup nya. Faktor – faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan diantaranya adalah makanan, PH, suhu, dan salinitas. Faktor – faktortersebut baik secara sendiri – sendiri maupun bersama – sama mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan ikan. Dengan demikian, walaupun dua ekor ikan mempunyai umur yang sama, namun ukuran mutlak diantara keduanya dapat saling berbeda. Ukuran ikan adalah jarak diatara suatu bagian tubuh dengan bagian tubuh yang lainnya.
                Morfometrik tradisional adalah perbandingan antara univariate karakter meristik dan morfometrik seperti panjang tubuh, lebar tubuh, dan tinggi tubuh yang mampu mengidentifikasi perbedaan antara spesies. Kekurangan dari morfometrik tradisional yaitu sering kali gagal mengidentifikasi perbedaan antara galur populasi.
1.2 Tujuan          
                Tujuan dari praktikum ini yaitu sebagai berikut:
1.       Supaya mahasiswa mampu memahami dan menerapkan metode tradisional morfometrik dan meristik dalam kajian – kajian biologi perikanan.
2.       Mahasiswa dapat juga mengaplikasikan nya pada metode truss network, karena prinsipnya sama.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
                Ikan adalah salah satu diantara organisme pada kelompok vertebrata dan yang paling besar jumlahnya. Ikan mendominasi kehidupan air diseluruh permukaan bumi, sangat beragam dalam adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah lakunya. Jumlah spesies ikan yang telah berhasil dicatat adalah 21.000 spesies dan diperkirakan akan berkembang mencapai 28.000 spesies. Jumlah spesies yang hidup dimuka bumi adalah 21.723 spesies, sementara jumlah spesies vertebrata yang ada dipermukaan sekitar 43173 spesies (saanin, 1984).
                Bentuk, ukuran, dan letak mulut ikan dapat mengambarkan habitat ikan tersebut. Ikan – ikan yang berada dibagian dasar mempunyai bentuk mulut yang subterminal sedangkan ikan – ikan palagik dan ikan pada umum nya mempunyai bentuk mulut yang terminal.  Ikan pemakan plankton mempunyai bentuk mulut yang kecil dan umumnya tidak dapat ditonjolkan keluar. Pada rongga mulut bagian dalam biasanya dilengkapi dengan jari – jari tapi insang yang panjang dan lemas untuk menyaring plankton. Umumnya ikan pemakan plankton tidak mempunyai gigi. Hubungan mulut ikan berhubungan langsung dengan ukuran makanannya. Ikan – ikan yang memakan invertebrata kecil mempunyai mulut yang dilengkapi dengan moncong atau bibir yang panjang. Ikan dengan mangsa berukuran besar mempunyai lingkaran mulut yang fleksibel (Learman, M. 1986).
                Karakter morfologi meliputi studi morfometrik dan meristik dari ikan. Morfometrik adalah ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh atau bagian tubuh ikan misalnya panjang total dan panjang baku. Ukuran ini merupakan salah satu hal yang dapat sebagai ciri taksonomi pada saat mengidentifikasi ikan. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan melimeter atau centimeter, ukuran yang dihasilkan disebut ukuran mutlak. Adapun meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah baian tubuh dari ikan, misalnya jumlah sisik pada garis rusuk, jumlah jari – jari lemah dan keras pada sirip punggung (Affandi, et al. 1992).
                Morfometrik adalah ilmu yang mempelajari bentuk tubuh dan bentuk organ luar dari suatu organisme. Bentuk tubuh pada ikan itu digolongkan kedalam dua macam yakni bentuk tubuh simetris bilateral dan non simetris bilateral. Maksudnya adalah bila ikan dibelah menjadi dua bagian yang sama pada bagian tengah maka kedua sisi lateralnya baik bentuk dan ukurannya sama.  Sedangkan non simetris bilateral maksudnya yaitu kedua sisi lateralnya memperlihatkan bentuk yang tidak sama. Ukuran tubuh ikan, semua ukuran yang digunakan merupakan pengukuran yang diambil dari suatu titik lain tanpa melalui lengkungan badan seperti panjang total, panjang standar, dan lain – lain (Effendi, 2002).
                Morfometrik adalah suatu studi yang bersangkutan dengan variasi dan perubahan dalam bentuk (ukuran dan bentuk) dari organisme, meliputi pengukuran panjang dan analisis kerangka suatu organisme. Studi morfometri didasarkan pada sekumpulan data pengukuran yang mewakili variasi bentuk dan ukuran ikan. Dalam biologi perikanan pengukuran morfologi (analisis morfometrik) digunakan untuk mengukur ciri – ciri khusus dan hubungan variasi dalam suatu taksonomi suatu stock populasi ikan (Radiopoetro. 1990).



BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
 3.1 Waktu dan Tempat
                Waktu dan tempat dilakukan nya praktikum ini yaitu pada laboratorium terpadu fakultas kelautan dan perikanan universitas syiah kuala. Praktikum ini dilakukan pada tanggal 30 oktober 2014 pada pukul 16.00 WIB sampai dengan selesai.
3.2 Alat dan bahan
                Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:
No
Alat dan Bahan
Jumlah
1
Laptop
1/orang
2
Ikan Mas ( Cyprinus carpio )
25 ekor
3
Ikan selar ( Selaroides leptolepis )
25 ekor
4
Ikan Nila (Oreochromis niloticus )
25 ekor
5
Ikan Biji Naangka (Upeneus moiluccensi )
25 ekor
6
Ikan Mujair (Oreochromis mussambicus )
25 ekor
7
Ikan Kembung (Rastreliger kanagurta )
25 ekor
8
Penuntun Praktikum
 1/orang
9
Wayer
1/kelompok
Tabel 3.1 Alat dan bahan yang digunakan
3.3 Cara kerja    
                Cara kerja dari praktikum ini yaitu sebagai berikut:
1.       Ditentukan jenis ikan yang berbeda untuk diukur karakter morfometriknya
2.       Ditentukan karakter apa saja yang mau diukur ( karater ini harus sama untuk semua jenis spesies ikan atau kelompok ): dalam praktikum ini yang diukur 13 karakter yaitu SL, HDL, CPL, SNL, DD, DBL, ED, CPD, BD, PFL, VFL HD dan AFL.
3.       Diukur dengan menggunakan mistar atau penggaris dalam satuan melimeter.
4.       Ditransformasikan data yang telah didapatkan dari pengukuran dengan rumus Mtrans = M × 100/TL ( M data hasil pengukuran, TL adalah Panjang total). Pada program exell.
5.       Dibuka program SPSS dan diuji.



BAB IV
PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
                Pengukuran morfometrik dilakukan harus dilakukan dengan ketelitian yang penuh, karena jika dilakukan dengan asal – asal akan memperoleh kesalahan. Ada 13 karakter dan 6 spesies yang akan ditelitik pada pengukuran morfometrik ini, 13 karakter tersebut yaitu SL, HDL, CPL, SNL, DD, DBL, ED, CPD, BD, PFL, VFL HD dan AFL. Sedangkan jenis spesies ikan yang diteliti yaitu ikan mas, ikan nila, ikan selar, ikan kembung, ikan mujair dan ikan biji nangka.
                Setelah mengukur karakter tersebut dilanjutkan dengan memasuk kan data tersebut kedlam program exell, kemudian dilanjutkan dengan mentransformasikan data tersebut dengan menggunakan rumus Mtrans = M × 100/TL, pentransformasi data ini harus teliti dan jangan sampai salah rumus. Hasil dari data tersebut dilanjutkan dengan menggunakan program SPSS, program ini akan menentukan apakah data kita ada kesalahan apa tidak.
                Struktur matric merupakan salah satu hasil dari program SPSS, pada tabel tersebut terdapat 5 fungsi, jika 5 fungsi tersebut memiliki tanda bintang berati nilai nilai yang memiliki tanda bintang tersebut memiliki perbedaan yang signifikan dengan nilai yang tidak memiliki tanda bintang. Pada tabel tersebut yang memiliki tanda bintang terdapat pada fungsi 4 dan fungsi 5, pada fungsi 4 karakter yang mempunyai bintang yaitu CPL dan ED, hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap CPD, BD, PFL, VFL, HD, AFL, SNL, DD, DBL, SL, dan HDL. Sedangkan pada fungsi 5 karakter yang memiliki bintang yaitu SL, HDL, SNL,DD, DBL, CPD, BD, PFL, VFL, HD dan AFL. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap CPL dan ED.
                Kemudian pada hasil kedua terdapat data canonical discriminat fungsion, pada data ini terdapat dua fungtion yaitu:
Ø  Fungtion 1, pada fungsi ini memiliki titik nol (0), jadi pada saat ditarik garis secara vertikal dari titik nol (0) fungsi 1 dapat menjadi 2 bagian yaitu fungsi 1 positif yang terdapat pada ikan selar , ikan kembung dan ikan mas, ikan mas ini pola penyebarannya lebih banyak ke negatif. Kemudian pada fungsi 1 negatif terdapat spesies ikan nila, ikan mujair dan ikan biji nangka.
Ø  Fungtion 2,  pada fungsi ini jika ditarik garis secara horizontal maka wilayah funsi 2 menjadi dua bagian yaitu bagian positif dan negatif. Pada bagian positif terdapat spesies ikan biji nangka, ikan mujair dan ikan kembung. Sedangkan pada bagian negatif terdapat spesies ikan nila, ikan mas dan ikan selar.
Pada tabel Eigenvalues dapat dilihat bahwa pada bagian eigenvalues saling berhubungan dengan variance. Jadi pada data analisa aigenvalues didapat nilai diatas 50 % yaitu 57,8 % artinya analisa yang diperoleh perlu dilakukan ji lanjut, karena analisa yang dilakukan dapat di percaya tetapi ada sedikit kesalahan pada pengukuran datanya.



DAFTAR PUSTAKA
Affandi,et al. 1992. Iktiologi. Suatu pedoman kerja laboratorium. IPB. 344 hal.
Effendie, 2002. Biologi Dasar. Jakarta, Media Press
Learman, M. 1986. Iktiologi Sistematika (Ichtyilogi I) PPM. PT. ITB. Bogor.
Saanin, H. 1982. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan . Jilid 1 dan 2. Bina Cipta, jakarta.

Radiopoetro. 1990. Zoologi. Jakarta: Erlangga

Komentar

Postingan Populer