paper nutrisi ikan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Lemak mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (o) sebagai unsur utama. Beberapa di antaranya ada yang mengandung nitrogen (N) atau fosfor (P). Secara umum, lemak dan minyak (keduanya  disebut lipid) merupakan sumber energi paling tinggi dalam pakan ikan. Lemak cenderung mempunyai titik cair lebih tinggi. Selain itu, lemak memiliki rantai molekul.
Lemak terdiri dari
1.         lemak sederhana,
2.         lemak campuran,
3.         lemak turunan.
Lemak sederhana (simple lipids) terdiri atas lemak netral (trigliserida), ester gliserol, wax (ester kolesterol, ester vitamin A atau D). Wax merupakan ester asam lemak dari alkohol berantai panjang, berperan memperbaiki karakteristik fisika dan kimia. Lemak sederhana (simple lipids) terdiri atas lemak netral (trigliserida), ester gliserol, wax (ester kolesterol, ester vitamin A atau D). Wax merupakan ester asam lemak dari alkohol berantai panjang, berperan memperbaiki karakteristik fisika dan kimia.
Lemak pada ikan merupakan sumber energi paling tinggi. Secara khusus, lemak juga disebut minyak hewani pada suhu kamar yang terdapat pada jaringan tubuh adiposa Pada jaringan adiposa, sel lemak mengeluarkan hormon sitokina, hormon leptin dan resistin. Hormon sitokina yang dihasilkan oleh jaringan adiposa ini berperan penting dalam komunikasi antarsel, sedangkan hormon leptin dan resistin berperan penting dalam sistem kekebalan. Sebenarnya lemak dan minyak adalah senyawa organik yang tersusun oleh molekul sama, perbedaannya hanya terletak pada titik cair dan bobot molekulnya. Titik cair pada lemak lebih tinggi jika dibandingkan dengan minyak, selain itu lemak juga memiliki bobot molekul lebih berat dengan rantai lebih panjang.
Berdasarkan kejenuhannya, lemak dibagi menjadi dua kelompok, yaitu lemak jenuh dan tidak jenuh. Kejenuhan lemak dapat diketahui berdasarkan ada tidaknya ikatan rangkap di antara atom karbon penyusunnya. Lemak tidak jenuh mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap, sedangkan lemak jenuh tidak mempunyai ikatan rangkap. Lemak jenuh relatif sulit bereaksi karena titik cairnya relatif tinggi dibandingkan dengan lemak tidak jenuh.
1.2  Tujuan
Tujuan dari pembuatan peper ini  yaitu untuk mengetahui proses pencernaan lemak pada ikan.



BAB II
Tinjauan Pustaka
Lemak adalah senyawa organik kompleks yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Lemak merupakan nama umum yang meliputi unsur sterol, lilin, ester, fosfolipid dan sfingomielin. Lemak mengandung asam lemak yang diklasifikasikan sebagai asam lemak jenuh dan asam lamak tak jenuh. Asam lemak tak jenuh ditandai dengan adanya ikatan rangkap PUFA, sedangkan asam lemak jenuh ditandai dengan tidak adanya ikatan rangkap (Khairuman dan Amri,2002).
            Menurut Mudjiman (2004) ikan pemakan daging (karnivora) membutuhkan protein lebih banyak daripada ikan pemakan tumbuhan (Herbivora). Pada ikan karnivora protein sangat diperlukan oleh tubuh ikan baik untuk menghasilkan tenaga maupun untuk pertumbuhan. Bagi ikan karnivora protein merupakan sumber tenaga yang paling utama.
            Kandungan lemak pada ikan dianalisis dengan proksimat yang bertujuan untuk mengetahui berapa nilai kandungan lemak pada ikan. Analisis kandungan lemak ini dilakukan pada awal dan akhir penelitian ( Hariati, 1989).
BAB III
ISI
Pakan yang baik umumnya mengandung 4 –18% lemak. Kelebihan kadar lemak pada pakan akan mudah mengalami oksidasi (mudah tengik) mengakibatkan penimbunan lemak pada usus ikan, hati ataupun ginjal sehingga ikan menjadi terlalu gemuk dan nafsu makan berkurang. salah satu bahan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan ikan dalam mencerna lemak untuk memenuhi kebutuhan energinya adalah asam bile. Asam bile merupakan cairan yang dihasilkan oleh hati. Senyawa ini banyak mengandung garam natrium dan garam kalium. Dalam proses pencernaan lemak, kedua jenis garam ini akan menurunkan tegangan permukaan lemak serta mengubah bentuk lemak menjadi bola-bola kecil (micelle). Lemak berbentuk bola-bola kecil ini relatif larut dalam air (membentuk emulsi) sehingga mudah diserap oleh tubuh.
Upaya lain untuk meningkatkan daya cerna ikan terhadap lemak juga dapat dilakukan dengan penambahan lesitin. Lesitin merupakan lemak yang mengandung gliserol dan asam fosfat. Senyawa ini banyak terdapat di otak, kedelai, biji bunga matahari, jagung, maupun kuning telur. Selain sebagai sumber lemak, lesitin juga berfungsi untuk menstabilkan lemak dalam saluran pencernaan. Dengan kandungan gliserol tinggi, lesitin mudah dicerna oleh ikan.
Penambahan mikroba jenis tertentu juga diketahui dapat meningkatkan kemampuan ikan dalam mencerna lemak maupun karbohidar. Selain menguraikan lemak sehingga mudah dicerna oleh ikan, mikroba juga dapat membantu pencernaan karbohidrat maupun protein. Beberapa pabrik pakan ikan telah menggunakan jenis mikroba yang dapat meningkatkan pencernaan lemak maupun karbohidrat dengan menambahkannya dalam formulasi pakan ikan.
Ikan memanfaatkan lemak sebagai sember energi utama untuk kelangsungan hidupnya disamping sebagai pembentuk struktur sel "prekursor" dan memelihara keutuhan biomembran. Biomembran berperan dalam pengangkutan antarsel seperti vitamin dan sterol dimana vitamin dan sterol ini merupakan nutrien larut dalam lemak. Sterol merupakan alkohol berantai panjang polisiklik yang berfungsi sebagai komponen pada sistem hormon dan fungsi fisiologis yang berkaitan dengan proses pemijahan. Fungsi utama sterol pada sistem hormon adalah pada proses pematangan gonad. Asam lemak yang terdapat dalam fosfolipid sangat mempengaruhi aktivitas biomembran. Biasanya terdapat pada pakan maupun daging ikan. Namun, dalam pakan maupun daging ikan, selain lemaknya terdapat dalam bentuk fosfolipid, juga trigliserida, bahkan kadang-kadang terdapat dalam bentuk wax. Fosfolipida merupakan lemak yang dibentuk dari molekul gliserol dengan dua asam lemak, trigliserida merupakan lemak yang dibentuk dari molekul gliserol tetapi dengan tiga asam lemak, sedangkan wax merupakan ester yang terbuat dari asam lemak dan alkohol berantai panjang. Ketiga jenis lemak ini mempunyai peran berbeda. Fosfolipid berperan penting untuk pembentukan membran sel, trigliserida berperan dalam penyimpanan lemak, serta wax merupakan bentuk umum penyimpanan asam lemak pada beberapa zooplankton.
Lemak merupakan sumber energi utama, sehingga kemampuan lemak sebagai penghasil energi jauh lebih besar dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Tetapi, karena kemampuan ikan dalam mengkonsumsi protein lebih baik dibanding dengan kemampuannya mengkonsumsi lemak dan karbohidrat, maka peranan lemak sebagai sumber energi lebih kecil dibandingkan peran protein. Ikan dari golongan karnivora memiliki ketersediaan rendah terhadap karbohidrat. Oleh karena itu, pada ikan golongan karnivora  peranan lemak sebagai sumber energi sangat vital. Penambahan lemak sebagai sumber energi akan meningkatkan efektifitas penggunaan protein (protein sparing effect).
Lemak juga berfungsi:
1.   Berperan dalam pemeliharaan struktur dan membran sel.
2.   Pelarut dalam proses penyerapan vitamin A, D, E, dan K.
3.   Membantu proses metabolisme yang merupakan komponen struktur membran.
4.   Penunjang pertumbuhan ikan pembentukan gelembung renang pada stadia larva.



BAB IV
Penutup
4.1 Kesimpulan
                  Kesimpulan yang diperoleh dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.      Lemak mempunyai peran yang sangat vital pada ikan karnivora.
2.      kan yang baik umumnya mengandung 4 –18% lemak.
3.      Untuk meningkat kemampuan ikan dalam mencerna lemak untuk kebutuhan energinya dapat digunakan asam bile, lisetin dan penambahan mikroba jenis tertentu.



DAFTAR PUSTAKA
Hariati, A. M. 1989. Makanan Ikan.UNIBRAW / LUW / Fishries Product Universitas Brawijaya. Malang.
Khairuman, A. dan A. Khairul. 2002. Membuat Pakan Ikan Konsumsi. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Mudjiman, A. 2004. Makanan Ikan Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Depok.

Komentar

Postingan Populer